IPAL air limbah memiliki sistem pengolahan yang disesuaikan juga dengan jenis yang digunakannya. Jenis beda tentu digunakan untuk menangani karakter limbah air yang berbeda juga. Sehingga, tiap jenis IPAL punya tahapan yang khusus untuk pengolahannya.
Air limbah secara umum memang memiliki kontaminan kimia maupun biologis. Tapi, untuk lebih singkatnya, proses pengolahan penggunaan IPAL air limbah ini bisa berlangsung melalui tahapan berikut.
Tahap Pengolahan Awal
Atau bisa juga disebut tahap penyaringan. Di tahap ini akan dilakukan penyaringan limbah air dari partikel padat. Apa saja contohnya? Sampah kecil plastik, pasir dan bahkan kerikil akan dipisahkan dari limbah air.
Kenapa harus disaring? Partikel kecil seperti sampah ini bisa saja merusak alatnya. Akibatnya tentu saja air limbah tidak bisa disaring. Kalaupun bisa jelas tidak bisa maksimal karena tertumpuk.
Tahap Pengolahan Primer
Selanjutnya di tahap ini adalah proses pengolahan partikel padat dengan proses fisika. Sebutannya sedimentasi dan flotasi. Sederhananya, partikel padat di tahapan pertama jika tidak berhasil disaring maka akan mengendap di tahapan ini. Dan partikel cair seperti lemak akan mengapung di permukaan.
Tahap Pengolahan Sekunder
Nah, tahapan ini dibutuhkan pengolahan unit sekunder dimana teknologi digunakan. Ada teknik seperti lumpur aktif, treatment ponds dan juga trickling filter digunakan pada tahapan ini untuk berfokus mengolah material organic.
Tahap Pengolahan Tersier
Karena tahap pengolahan padat dan material organic disaring di tahap sebelumnya, maka di tahap ini fokusnya adalah membunuh kontaminan terutama biologis (organisme) yang bisa membahayakan. Misalnya saja bakteri.
Caranya bagaimana? Tentunya bisa klorinasi (atau penggunaan klorin), sinar ultraviolet dan sebagainya digunakan di tahapan ini.
Tahap Pengolahan Lanjut
Di tahap advanced treatment atau pengolahan tahap lanjutan ini memang tidak semua jenis tahap pengolahan butuh. Biasanya yang menggunakan tahapan lengkap sampai ke tahapan ini tentu limbah air yang harus dipastikan benar – benar bersih dan layak.
Atau disebut efluen, tidak menghasilkan kontaminan berbahaya. Contohnya saja di rumah sakit. Limbah di rumah sakit sangat rentan pada zat kontaminan (karena tentu adanya peralatan dan limbah buangan orang yang sakit) sehingga harus dan wajib diperhatikan.
Contoh lain tentu di industrial, pabrik misalkan. Limbah pabrik, apalagi yang menggunakan zat kimia juga harus melalui tahap lanjutan. Kalaupun airnya dibuang, harus dipastikan layak untuk dibuang karena zatnya bisa saja berbahaya.
Nah, itu tadi ringkasan singkat umumnya tahapan di sistem IPAL air limbah. Perlu diingat ya kalau tiap jenis memiliki tahapan yang berbeda karena zat kontaminan dan karakteristik air limbahnya juga berbeda-beda. Tidak bisa kalau limbah air industri tapi menggunakan jenis IPAL komunal, dan sebaliknya.